Rabu, 05 Desember 2012

Sex Bebas dikalangan Remaja Sekolah

Sex Bebas dikalangan Remaja Sekolah
Remaja sekolah bagian dari remaja yang masih dalam transisi dan rawan sangat berpotensi terjadinya penyimpangan prilaku seks yang  tidak bertanggung jawab. Ada beberapa faktor penyebab hal tersebut, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini adalah faktor yang ada dalam diri remaja yang bersifat alamiah atau faktor hormonal. Faktor ini menyebabkan remaja secara alamiah untuk menyukai lawan jenisnnya, dan apabila tidak dibimbing secara benar akan terjerumus pada prilaku yang menyimpang dari sewajarnya, seperti pergaulan dan seks bebas.
Pergaulan bebas yang akhir-akhir ini marak dikalangan pelajar, membuat dunia pendidikan semakin tercoreng, hal ini ditunjukan dari beberapa kasus yang ada yaitu hamil di luar nikah karena diperkosa sebanyak 3,2 %, karena sama-sama mau sebanyak 12,9 % dan tidak terduga sebanyak 45 %. Seks bebas sendiri mencapai 22,6 % (sumber: BKKBN).
Maraknya pergaulan dan seks bebas dikalangan remaja saat ini tidak terlepas dari beberapa hal :
11.  hormonal yang tumbuh dalam diri remaja yang sudah mengenal dan tertarik pada lawan jenisnya. Remaja yang tidak bisa mengendalikan pengaruh hormon ini akan menyalurkannya pada kegiatan yang negatif.
22. gaya hidup, remaja yang masih mencari dentitas diri akan menirukan gaya hidupa atau figure seseorang yang dianggap mereka trend, termasuk pergaulan bebas dan seks bebas yang dianggap gaul.
33. teman sebaya, ciri khas remaja adalah sangat percaya dan yakin akan teman sebaya daripada orang-orang dewasa yang membimbing mereka kearah yang baik. Teman sebaya yang memiliki pola hidup yang bebas dan merdeka yang lepas dari pengawasan orang tua sangat berpotensi untuk terjerumus dalam pergaulan dan seks bebas.
44. rasa keingintahuan dan tahap coba-coba, remaja mempunyai ciri khas rasa ingin tahu dan tahap coba-coba hal yang baru tanpa memperhitungka resiko yang diakibatkannya nanti, rasa inilah yang menyebabkan remaja terjerumus dalam pergaulan dan seks bebas.
55. ketika seks menjadi simbol remaja, seks saat ini dianggap oleh kalangan remaja sebagai sebuah simbul remaja. Semua pembicaraan dan tingkahlaku remaja selalu dihubungkan dengan seks. Ada trend yang mengatakan “nggak gaul kalau nggak ngsek”
66. media, media telekomunikasi memiliki peran yang sangat besar dalam maraknya seks bebas dikalangan remaja sekolah, hal ini tampak dari media telekomunikasi yang digunakan remaja seperti :  hp, komputer, film, TV banyak mengandung muatan pornografi yang notabene disukai oleh kaum remaja.
Pengaruh Media terhadap Sex Bebas dikalangan Remaja Sekolah
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi memiliki dampak positif, sedangkan disisi yang lain dampak buruk mengancam. Kemajuan IT  akan membuat perubahan tingkah laku manusia dan membentuk budaya global. Media teknologi yang ngetrend saat ini sebagai penyebar informasi yang cepat adalah seperti televisi, handphone, internet dll
Budaya global tersebut secara positif memiliki muatan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial dan kebudayaan, tetapi secara negatif juga bermuatan materi pornografi yang mempertontonkan dan memperdengarkan perilaku seksual melalui media majalah, surat kabar, tabloid, buku-buku, televisi, radio, internet, film-film, dan video. Teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dapat berkomunikasi secara interaktif mengenai hal-hal yang berorientasi seksual secara online melalui internet (Syarif, 2008).
Pada awalnya media massa elektronik tersebut sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi dan hiburan dengan mudah. Di balik kemudahan itu tanpa disadari media massa elektronik juga menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat khususnya remaja, dengan bebasnya media massa elektronik menyajikan tontonan yang tidak memperlihatkan norma-norma sosial seperti perilaku seks pranikah, akan mempengaruhi perilaku masyarakat terutama pada remaja yang taraf berfikirnya belum matang.
 
 
 

Sex Bebas di Kalangan Remaja

Sudah menjadi maklum, remaja memang sosok yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Kenapa?. Remaja masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, ingin tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Namun disisi lain remaja mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.
Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja sering terjatuh pada kegiatan tuna sosial. Ditambah lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada orang yang tepat semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap tidak tepat terhadap organ reproduksinya. Data menunjukkan dari remaja usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar seks dari teman, 35% dari film porno, dan hanya 5% dari orang tua.
 
1. Potret Remaja di Usianya
Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptip yang menciptakan kondisi yang nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada remaja, seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation).Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong terciptanya perilaku amoral yang merusak masa depan remaja. Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta berkembangnya penyakit menular seksual (PMS).
Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini.
Penelitian di Bandung tahun 1991 menunjukkan dari pelajar SMP, 10,53 persen pernah melakukan ciuman bibir, 5,6 persen melakukan ciuman dalam, dan 3,86 persen pernah berhubungan seksual. Dari aspek medis, menurut Dr. Budi Martino L., SPOG, seks bebas memiliki banyak konsekwensi misalnya, penyakit menular seksual,(PMS), selain juga infeksi, infertilitas dan kanker. Tidak heranlah makin banyak kasus kehamilan pranikah, pengguguran kandungan, dan penyakit kelamin maupun penyakit menular seksual di kalangan remaja (termasuk HIV/AIDS).
Di Denpasar sendiri, menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, per November 2007, 441 wanita dari 4.041 orang dengan HIV/AIDS. Dari 441 wanita penderita HIV/AIDS ini terdiri dari pemakai narkoba suntik 33 orang, 120 pekerja seksual, 228 orang dari keluarga baik. Karena keadaan wanita penderita HIV/AIDS mengalami penurunan sistem kekebelan tubuh menyebabkan 20 kasus HIV/AIDS menyerang anak dan bayi yang dilahirkannya.
                   Tindakan remaja yang seringkali tanpa kendali menyebabkan bertambah panjangnya problem sosial yang dialaminya. Menurut WHO, di seluruh dunia, setiap tahun diperkirakan sekitar 40-60 juta ibu yang tidak menginginkan kehamilan melakukan aborsi. Setiap tahun diperkirakan 500.000 ibu mengalami kematian oleh kehamilan dan persalinan. Sekitar 30-50 % diantaranya meninggal akibat komplikasi abortus yang tidak aman dan 90 % terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.
 
2. Dampak Seks Bebas terhadap Kesehatan Fisik dan Psikologis Remaja
Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20 persennya dilakukan remaja. Di Amerika, 1 dari 2 pernikahan berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun. Di negara liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian, incest, orgy, bistiability, merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang.
Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion).
Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.
Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.
 
3. Bagaiamana Remaja Bersikap?
Hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Bahaya tindakan aborsi, menyebarnya penyakit menular seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta ketidakjelasan garis keturunan. Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan kebebasan hanya akan merusak tatanan keluarga dan melahirkan generasi yang terjauh dari sendi-sendi agama.

Selasa, 20 Maret 2012

BK Karier (Pak Andang)





Bimbingan Karier


Bimbingan karier adalah salah satu upaya guru pembimbing dalam memberikan layanan kepada siswa, agar siswa tidak bingung dalam menentukan kariernya setelah lulus SMK nanti.

Yang harus dilakukan oleh siswa adalah :

1.      Kesadaran untuk menyadari bahwa banyak karier yang tersedia dan juga siswa dapat mengidentifikasi diri, motivasi, serta target yang akan dicapainya.
2.      Siswa mengetahui dan memahami secara spesifik maupun global karakteristik jenis pekerjaan dan tuntutan kerja baik hak dan juga kewajibannya (gaji yang diterimanya).
3.      Siswa dapat menentukan sendiri menurut minat dan bakatnya karier mana yang akan diambilnya, tanpa paksaan orang tua atau ikut-ikutan teman.
4.      Siswa mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerjanya, persiapan nya meliputi : ketrampilan, pengetahuan, dan sikap yang perlu dikembangkan.
5.      Siswa memasuki dunia kerja yang nyata dengan keputusannya sendiri.

Tujuan guru menyampaikan bimbingan karier adalah :
1.      Agar siswa dapat menentukan kariernya sendiri
2.      Siswa dapat mempunyai gambaran atau pandangan mengenai dunia kerja
Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual, tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Sistem evaluasi untuk bimbingan karier dapat dilaksanakan dalam berbagai cara, misalnya:
1.      Mengevaluasi apakah pelaksanaan Bimbingan Karier apakah sudah sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa tersebut
2.      Apakah tujuan tercapai
3.      Apakah terjadi perubahan dalam diri siswa, setelah mendapatkan layanan bimbingan karier tersebut
Jadi layanan bimbingan karier ini sangat bermanfaat bagi siswa SMK, tentunya dalam menentukan kariernya yang sesuai dengan jurusan yang diambilnya.





Bimbingan Belajar

Narkoba adalah obat-obatan yang yang berasal dari tanaman yang dapat menyebabkan kurangnya kesadaran dan menimbulkan ketergantungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan remaja memakai nakoba :
1.      Keluarga : kurangnya pemantauan kepada anak dari orang tuanya jadi anak merasa bebas dalam setiap perilakunya
2.      Lingkungan : anak sering kali ikut-ikutan dengan temannya dan ingin mencoba-coba
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk menghangatkan badan. Tetapi karena pergaulan remaja saat ini yang semakin berkembang dan berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut-ikutan teman,dll. Maka narkoba kemudian disalahgunakan dan mengakibatkan ketergantungan bagi penggunanya.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
  1. coba-coba
  2. senang-senang
  3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
  4. penyalahgunaan
  5. ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Fisik
1.      Gangguan pada system syaraf (kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran)
2.       Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
3.       Gangguan pada paru-paru (susah bernafas)
4.      Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
 Psikis
1.      Lambat dan ceroboh dalam bekerja
2.      Tidak adanya percaya diri
3.      Sulit konsentrasi
4.      Perasaan yang sering tidak nyaman (selalu gelisah)
5.      Tingkah laku yang brutal


Sosial
1.      Masa depan yang suram
2.      Dikuculkan dalam lingkungannya
3.      Menjadi beban dalam keluarganya
Jadi narkoba itu sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh remaja, dan jika mengalami ketergantungan maka remaja tersebut akan cenderung untuk membohongi orang tua, mencuri, menjadi pemarah, dll.







Senin, 12 Maret 2012

Praktikum BK Belajar

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas                                                   : IX SMP
Semester/Tahun                                   : I / 2012-2013
Hari/Tanggal                                       : Selasa / 13 Maret 2012
Alokasi Waktu                                    : 1x45 Menit
Tempat                                                : Ruang kelas
Layanan/Bidang                                  : Layanan Informasi / Bimbingan Belajar
Judul/Spesifikasi Layanan                  : Cara meningkatkan konsentrasi belajar
Fungsi Layanan                                   : Pemahaman dan Pengembangan
A.    Tujuan (khusus)

1.      Siswa mampu memahami cara-cara untuk berkonsentrasi dalam belajar.
2.      Siswa mampu  menerapkan cara meningkatkan konsentrasi belajarnya.
B.     Materi                                      : (terlampir)
C.     Metode                                    : Ceramah dan Tanya jawab
D.    Kegiatan Awal                        : Mengucapkan salam, memeriksa situasi dan kondisi didalam kelas serta memeriksa kehadiran siswa.
                                               
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1.      Menginformasikan materi yang akan disampaikan.
2.      Menjelaskan tujuan penyampaian materi kepada siswa.
Elaborasi :
1.      Siswa diberikan informasi oleh guru pembimbing mengenahi cara-cara meningkatkan konsentrasi dalam belajar melalui power point yang ditayangkan melalui LCD.
Konfirmasi :
1.      Guru pembimbing memberikan  umpan balik terhadap  hasil eksplorasi dan elaborasi.
Kegiatan Akhir
1.      Beberapa siswa diminta menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah menerima layanan dari guru pembimbing.
2.      Guru pembimbing menyampaikan harapan setelah siswa menerima layanan.
E.     Alat dan Media                       : LCD, Laptop.
F.      Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut
·         Penilaian Proses
mengamati perhatian, respon dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan berlangsung.
·         Penilaian Hasil
v  Laiseg
Memberikaan pertanyaan lisan secara acak kepada siswa mengenai materi yang disampaikan.
v  Laijapen
Memantau perkembangan siswa berkaitan dengan peningkatan konsentrasi belajar, dengan melibatkan guru mata pelajaran.
·   Tindak Lanjut
Mengadakan  layanan konsultasi kepada siswa yang dirasa perlu mendapatkannya.


H.    Biaya                           : -
I.       Catatan Khusus           : -


   Mengetahui                                                                      Salatiga, 12 Maret 2012
  Kepala Sekolah                                                                     Perencana Layanan


         .......................................                                                              Mustikha Arum W
      13 2010 065
                              





Lampiran 1

Berikut ini ada beberapa tips cara meningkatkan konsentrasi belajar (Marthinz) :
1.      Hilangkan Beban dan Tugas-Tugas
Jika ada PR (pekerjaan rumah) sebaiknya diselesaikan dulu agar tidak kepikiran terus-menerus pd saat kegiatan belajar berlangsung. Lakukan identifikasi hal-hal yg hrs dilakukan / melaksanakannya agar tidak ada beban
2.      Pikirkan Manfaat Belajar di Masa Depan


Untuk menyemangati kegiatan belajar kita harus sedikit berandai-andai, yakni kalau kita sudah besar nanti akan sukses jadi org pandai, penghasilan besar, punya pacar cakep, dll. Dengan demikian maka kita akan menjadi lebih terpacu untuk meraih masa depan yang kita cita-citakan
3.      Jangan Terlalu Capek
Usahakan tidak membuat jadwal belajar dgn aktivitas fisik berlebih seperti olahraga, main seharian, jalan-jalan ke mall, dan lainnya. Kalau sudah terlanjur capek maka bljr sebentarpun sudah bisa membuat ngantuk. Bila pulang sekolah sebaiknya langsung tidur siang atau sore lalu stlh bangun tidur langsung belajar yg serius.
4.      Posisi Belajar Yang Pas
Belajar jangan dengan posisi tubuh yang salah seperti sambil tiduran, sambil jalan-jalan, sambil nonton tv, sambil ngobrol, sambil jongkok, dan lain sebagainya. Belajarlah dengan posisi duduk di meja belajar jika ada atau di meja dan kursi yang membuat kita senyaman di meja kursi sekolah atau kampus.
5.      Tempat yang tenang dan nyaman
Hindari lokasi belajar yg berisik/mudah menghilangkan konsentrasi belajar kita. Bila perlu menyendirilah anda di kamar tanpa suara apapun. Beritahu orang-orang di rumah kalau anda sedang belajar dan mohon untuk tidak diganggu beberapa waktu demi masa depan yang cemerlang.
 6.      Cari Tahu Metode Belajar Yang Tepat
Coba saja aktivitas tertentu yang menurut kamu dapat menunjang masuknya materi pelajaran ke dalam otak. misal sambil mendengarkan musik, sambil menyanyi, sambil keliling-keliling, sambil corat-coret kertas.
7.      Strategi Menghapal Materi Pelajaran
Jika punya kesulitan menghapal / memahami pelajaran maka sebaiknya membuat rangkuman pelajaran yang mudah dimengerti dan dpt dilihat / dibaca-baca kembali jika ada yang lupa. Bisa juga membuat hub.gmbr-gmbr yg mewakili point-poin pelajaran. Bisa juga merekam suara kita saat membaca materi pelajaran utk didengar kembali. Bisa pula membuat pertanyaan-pertanyaan tertentu yang atas materi yg telah dipelajari, dan lainnya.
8.      Istirahat / Break Jika Lelah
Jangan dipaksakan tubuh yang lelah untuk terus belajar karena tidak ada gunanya. Percuma bila dipaksakan pun bisa-bisa menjadi sakit spt; pusing vertigo, demam, badan lemas, masuk angin, dan lain-lain. Pelajaran yang sudah dihapal pun mungkin saja bisa
9.      Lupakan Sejenak Masalah Cinta dan Pacar
Buat apa pacaran kalau masa depan kamu rusak. Lebih baik jangan pacaran dulu kalau belum punya pacar atau buat kesepakatan dengan kekasih pujaan hati untuk janji saling setia dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajar akan terlupakan.
Selain dari metode belajar yang diperhatikan, ada juga beberapa hal yang harus kita ketahui, yaitu faktor fisik yang juga mendukung konsentrasi dalam belajar. Apabila kita benar – benar menguasainya, konsentrasi memiliki manfaat yang luar biasa terhadap hidup kita. Konsentrasi dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan ketenangan pikiran.



Lampiran 2

A.    Pass the Ball

Adapaun langkah-langkah yang penulis lakukan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Guru meminta siswa untuk membentuk lingkaran apabila dalam kelas kecil (tidak lebih dari 24 siswa) dimana guru menjadi bagian dari lingkaran tersebut tapi apabila kondisi kelas besar dapat dilakukan dengan cara dibentuk 4 kelompok dan masing-masing kelompok membentuk barisan

2. guru meminta siswa untuk memainkan Pass the Ball dengan cara memberikan bola ke siswa tanpa memberikan petunjuk yang jelas

3. setelah bola mulai bergulir guru menghentikan game dengan alasan kurang menarik dan memberikan satu aturan yaitu memberikan bola dengan tangan kanan dari arah belakang

4. setelah berjalan guru kembali mengehentikan permainan dengan alasan yang sama kemudian menambah aturan baru dengan cara sambil bernyanyi

5. Setelah berjalan guru kembali menghentikan permainan dan memberikan aturan lainnya dan begitu seterusnya sampai siswa menjadi kacau dan melakukan protes kepada guru

6. guru kemudian berupaya memperbaiki keadaan dengan betul-betul membuat aturan main yang jelas dan tegas dengan sangsi yang tegas pula bagi pelanggarnya seperti : memberikan bola dengan tangan kanan lewat belakang, mata harus ditutup, menyanyikan lagu nasional sambil bermain, apabila bola jatuh maka akan diberikan sangsi yang disepakati bersama dan seterusnya berdasarkan masukan dari siswa itu sendiri.

7. Permainan pun dapat dilanjutkan sampai bola kembali pada guru

8. Setelah selesai bermain guru melakukan brainstorming dengan siswa tentang apa yang mereka rasakan dengan bermain pass the Ball?, apa yang harus dikoreksi dari permainan tersebut, apa yang dirasakan setelah aturannya menjadi jelas dan tegas, kenapa dalam permainaan kita membutuhkan aturan main yang jelas dan sebagainya sampai akhirnya siswa secara tidak sengaja telah mulai membentuk opini akan pentingnya norma dalam kehidupan masyarakat dan guru mengeksplor pengetahuan siswa akan norma-norma yang selama ini berlaku di masyarakat.

B.     Mencari benda berharga
1.      Mintalah peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Instruksikan peserta untuk memikirkan benda apa yang paling berharga yang ada pada dirinya. Ajak semua peserta untuk meyakini bahwa yang dimilikinya tersebut adalah benda yang paling berharga dan harus dilindungi sebisa mungkin. Jangan biarkan peserta lainnya tahu tentan benda berharga kita itu, rahasiakan. Cukup kita sendiri yang tahu. Setelah itu, para peserta diminta untuk memikirkan di mana tempat untuk menyembunyikan benda berharga tersebut. Setelah ada ide tempat menyembunyikan langsung dengan cepat sembunyikan dan jaga hanya kita saja yang tahu tempat persembunyian itu. Semuanya rahasia. Bebaskan peserta untuk menyembunyikan barang berharga tersebut di mana saja asal tersembunyi.
2.      Kemudian, minta peserta untuk berkumpul kembali. Fasilitator kemudian membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 orang. Setelah kelompok terbentuk, minta mereka untuk membentuk lingkaran kecil namun masing-masing orang menghadap keluar, sehingga saling memunggungi. Lalu, minta mereka untuk saling menyilangkan tangannya satu sama lain. Silangan tangan harus kuat, tidak mudah lepas.
3.      Ada aturan dalam permainan itu, tidak boleh berkomunikasi dalam bentuk apapun. Semua orang harus menutup mulutnya rapat-rapat. Setelah mereka mengerti aturan ini, mintalah masing-masing kelompok kecil yang ada untuk berlomba. Lombanya adalah adu kecepatan mengumpulkan barang-barang berharga yang disembunyikan oleh masing-masing orang yang berada di masing-masing kelompok. Barang-barang yang disembunyikan tersebut tidak boleh diambil dengan tangan, karena tangan harus terus berpegangan, bersilangan, satu sama lain. Lingkaran harus tetap kuat. Terserah peserta untuk mengambil barang berharga miliknya dengan menggunakan apa saja.
4.      Akan terjadi tarik menarik dan gerak tidak tidak terkoordinasi antar peserta yang ada di kelompok-kelompok. Mereka tidak berkomunikasi menyebabkan mereka harus mencari jalan lain untuk berkoordinasi agar menjadi tercepat dalam mengumpulkan barang. Barang yang tidak boleh diambil dengan tangan juga memaksa peserta untuk bekerjasama satu dengan yang lain.
5.      Pelajaran dari permainan ini adalah, pertama, komunikasi sangat penting untuk membangun koordinasi yang kuat. Kedua, kerjasama harus diutamakan karena mengambil barang tanpa tangan bukanlah hal yang mudah.





Laporan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar

Judul/Spesifikasi         : Cara meningkatkan konsentrasi belajar
Kelas                           : IX SMP
Waktu pelaksanaan     : Selasa/13 Maret 2012
Hasil   
Ø  Kegiatan awal : guru mengucap salam dan memeriksa kondisi kelas            
Ø  Kegiatan inti   : mengkonfirmasi materi yang disampaikan dan menjelaskan tujuan penyampaian materi kepada siswa
Ø  Kegiatan akhir : guru pembimbing meminta siswa untuk menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti layanan dan guru pembimbing menyampaikan harapan kepada siswa.

Hasil penilaian :
Ø  Adanya perhatian dan respon siswa/siswi saat pemberian layanan ini berlangsung.
Ø  Guru pembimbing memberikan pertanyaan kepada siswa mengenahi meteri yang disampaikan dan  adanya umpan balik dari siswa kepada guru pembimbing mengenai cara meningkatkan konsentrasi belajar.
Ø  Guru pembimbing mengadakan konsultasi kepada siswa yang membutuhkan.







Satuan Layanan Konseling

Kelas   : IX SMP
Nama   : Putri
Judul   : Cara meningkatkan konsentrasi belajar
Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan
Tujuan layanan : Siswa dapat menerapkan cara berkonsentrasi dalam belajarnya dengan baik
Metode
Ø  Kegiatan awal : guru pembimbing mencari informasi tentang kemampuan siswa tersebut dalam belajarnya
Ø  Kegiatan inti : memberikan layanan kepada siswa secara individu






Laporan Verbatin Konseling


Nama konselor  : Mustikha Arum W
Nama klien        : Putri
Tanggal konseling : 13 Maret 2012
Info mengenal klien : info bisa didapat dari teman-teman sekelasnya dan dari guru-guru mata pelajaran atau wali kelas
Sesi konseling :
-          Konselor : selamat pagi
-          Klien : selamat pagi, bu..
-          Konselor : iya, bisa saya bantu ?
-          Klien : saya itu mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi belajar saat dikelas ataupun di rumah bu..
-          Konselor : jadi kamu mengalami kesulitan dalam belajar anda..
-          Klien : iya bu, saat dikelas saya sulit untuk konsentrasi karena tamn-teman banyak yang gaduh jadi saya sampai rumah tidak mengerti dengan pelajaran yang diterangkan guru dikelas
-          Konselor : emmm.. jadi kamu bisa konsentrasi belajar ketika suasana yang tenang dan nyaman? Seperti itu?
-          Klien : iya bu,, saya harus mencari tempat yang nyaman dan tenang supaya saya bisa konsentrasi dalam belajar dan tentunya saya tidak ketinggalan pelajaran dengan teman-teman yang lainnya bu..
-          Konselor :  iya..kamu butuh tempat yang nyaman dan tenang saat belajar. Emm....saya melihat waktunya sudah hampir habis, mungkin kapan kita bisa melanjutkan sesi konseling ini lagi?
-          Klien : iya bu.. minggu depan dengan waktu dan tempat yang sama saya akan datang lagi bu..
-          Konselor : iya kalau begitu, selamat siang.